Jumat, 01 Juni 2012

Ortodoksi Mati



Terus saja kau bertekuk di depan buku-buku itu
Tanpa kau pedulikan jarum waktu yang bergemuruh semenjak tadi di sampingmu
Tidak kau pedulikan banjir yang menenggelamkan jiwa-jiwa peri di sisi kirimu
Tidak juga kau hiraukan maling yang menggerayangi mewah tanahku
Apatismu terlalu tinggi membiarkan realita sosial membunuh anak-anak, ibu-ibu hamil, lelaki renta tak berjenggot, atau nenek-nenek kerontang berkumis karena tidak mampu membeli obat untuk penyakitnya


Kau terlalu mesra memperkosa buku-buku itu
Tanpa kau tahu bahwa buku bukan firman ortodoksi
Tapi titah realisasi menghapus kejumudan terhadap kebijakan manusia

Kau juga terlalu terlena menikmati lekuk tubuh buku-buku itu
Nyatanya kau jadikan dia hanya sebagai referensi dan penghantar sarjana atau doktoral
Atau mungkin hanya sebagai penghantar tidur
Lalu kau lupakan erangan manusia di luar sana
Bukan erangan suami menemani istri
Tetapi pengemis mengetuk rumahmu
Dan kau masih terpekur dengan buku-bukumu
Tanpa kau sadari bahwa kau manusia
Tanpa kau mengerti bahwa kau telah berubah menjadi homo homini lupus

Ah, kau
Terlalu lama aku berzikir di telingamu
Sampai berbuih mulutku
Memenuhi gendang telinga ortodoksmu
Tanpa kau pahami bahwa kau itu intelek, bukan budak teori, lantas terpekur tak berdaya, terkungkung dalam retorika yang kau pelajari, tanpa realisasi pada jelata

Masih kau berbangga dengan strata pendidikanmu?
Sementara di sekelilingmu masih banyak musisi amatir menggelar konser di lampu merah dan bis-bis kota

Masih juga kau berbangga dengan naskah-naskah lusuhmu?
Yang kau peluk hampir bertahun-tahun
Sementara di luar sana badut-badut kleptokrat berpesta pora, ditemani lagu country bernada indah
Sementara para miskin merinding sengsara, diiringi lantunan “Glomy Sunday” yang mencekam itu

Kau
Ini bukan hanya tentang buku, teori, retorika, atau indeks prestasi
Karena di setiap gang masih butuh rupiah, masih butuh nafas

Kau
Ini bukan sekedar ortodoksi
Bertahan pada sikapmu yang apatis



Kampus, 09/12/11

0 komentar:

Posting Komentar