MINYAK KAYU PUTIH
|
||||||||||||||
|
DESKRIPSI
TANAMAN
Kerabat DekatKayu putih (Melaleuca
cajuputi sub sp. cajuputi) tersebar secara alami di kepulauan Maluku
dan Australia bagian utara. Tanaman berupa pohon tinggi lebih kurang 10 m.
Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, warna kuning
kecokletan. Daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
permukaan berbulu, pertulangan sejajar, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk
bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5 helai, warna putih. Buah kotak, beruang tiga,
tiap ruang terdapat banyak biji.Jenis ini telah berkembang luas di Indonesia,
terutama di pulau Jawa dan Maluku dengan memanfaatkan daunnya untuk disuling
secara tradisional oleh masyarakat maupun secara komersial menjadi minyak
atsiri yang bernilai ekonomi tinggi. Jenis tanaman ini mempunyai daur biologis
yang panjang, cepat tumbuh, dapat tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik
maupun jelek dengan kadar garam tinggi maupun asam dan toleran ditempat terbuka
serta tahan terhadap kebakaran.Penelitian P3BPTH pada Kebun Benih semai uji
keturunan jenis Kayu putih di Gunungkidul diperoleh estimasi peningkatan
genetik untuk rendemen minyak sebesar 21% terhadap rata-rata populasi pada
kebun benih, akan tetapi bila dibandingkan dengan rendemen yang dihasilkan dari
pabrik, peningkatan rendemen minyak lebih dari 100%. Terhadap kadar 1,8
cyneole, peningkatan yang dihasilkan sebesar 10%. Sedangkan untuk sifat
pertumbuhan tanaman diperoleh peningkatan sebesar 15 - 20%.
Dengan peningkatan rendemen minyak sebesar 100%, maka diharapkan produksi
minyak kayu putih dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 2 kali dengan luasan
tanaman yang sama (Susanto, M. 2001).Pembuatan bibit dapat dilakukan secara
generatif (biji) dan vegetatif.
Gelam atau Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron) merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
yang dimanfaatkan sebagai sumber minyak
kayu putih (cajuput oil).
Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari
warna batangnya yang memang putih.
Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian
timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat
pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim
kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas
orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang
cukup jauh.
Sebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan
dalam bentuk hutan usaha (agroforestri). Perhutani memiliki beberapa hutan kayu putih
untuk memproduksinya. Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai
sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sepertiminyak
telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
Uraian :
Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar. |
Nama Lokal :
Gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura), inggolom (Batak); Gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu), bru galang,; Waru gelang (Sulawesi), nggielak, ngelak (Roti), ; lren, sakelan (Piru), irano (Amahai), ai kelane (Hila),; irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).; Bai qian ceng (China).; |
Penyakit Yang Dapat
Diobati :
Reumatik, Radang usus, Diare, Radang kulit, Batuk, demam, flu.; Sakit kepala, sakit gigi, Ekzema, Nyeri pada tulang dan saraf; Lemah tidak bersemangat (neurasthenia), Susah tidur, Asma;
Reumatik, Radang usus, Diare, Radang kulit, Batuk, demam, flu.; Sakit kepala, sakit gigi, Ekzema, Nyeri pada tulang dan saraf; Lemah tidak bersemangat (neurasthenia), Susah tidur, Asma;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Kulit pohon, daun, ranting, buah. KEGUNAAN: Daun: - Rematik. - Nyeri pada
tulang dan syaraf (neuralgia). - Radang usus, diare, perut kembung. - Radang
kulit. - Ekzema, sakit kulit karena alergi. - Batuk, demam, flu. - Sakit
kepala, sakit gigi. - Sesak napas (asma) Kulit kayu: Lemah tidak bersemangat
(neurasthenia). Susah tidur.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK
FARMAKOLOGIS: Kulit pohon: Tawar, netral. Penenang. Daun: Pedas, kelat, hangat.
Menghilangkan sakit (analgetik), peluruh keringat (diaforetik), anti rheumatik,
peluruh kentut (karminatif, pereda kolik (spasmolitik). Buah: Berbau aromatis
dan pedas. Meningkatkan napsu makan (stomakik), karminatif, dan obat sakit
perut. KANDUNGAN KIMIA: Kulit pohon: Lignin, melaleucin. Daun: Minyak atsiri,
terdiri dari sineol 50%-65%, Alfa-terpineol, valeraldehida dan benzaldehida.