Senin, 04 Juni 2012

Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Madura


 

Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata


Profil Sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren (Ponpes/ pontren/ PP) Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Madura Jawa Timur Indonesia didirikan oleh KH. Abdul Madjid Itsbat pada tahun 1943 M / 1363 H.

SEJARAH PERKEMBANGAN PP BATA-BATA
Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata Bata didirikan oleh RKH .Abd Majid bin Abd Hamid bin RKH Itsbat, Banyuanyar pada tahun 1943 M / 1363 H. Kepemimpinan RKH Abd Majid berlangsung selama 14 tahun terhitung mulai tahun 1943 M sampai dengan 1957 M. Beliau Wafat pada tanggal 6 Syawal 1364 H/ 1957 M dengan jumlah santri yang telah mencapai 700 orang.

Selama dua tahun (1957–1959 M) Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata Bata mengalami kekosongan kepemimpinan. Hal ini disebabkan karena putera beliau, RKH Abd Qadir masih belajar di Mekah dan menantunya, RKH Ahmad Mahfudz Zayyadi (Ayah RKH Abd Hamid, Pengasuh sekarang) sudah menetap di pondok pesantren Nurul Abror, Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi. Bahkan, kekosongan yang cukup lama ini menyebabkan lokasi pesantren banyak ditumbuhi rumput hingga setinggi lutut.

Untuk mengisi kekosongan itu, RKH Abd Hamid Bakir (Putera RKH Abd Majid, pengasuh PP Banyuanyar) pulang-pergi Banyuanyar-Bata Bata untuk memberikan pembinaan pada dua pesantren sekaligus. Beliau dibantu oleh beberapa tokoh penting lain, diantaranya adalah KH. As’ad (Timur Sumber), KH. Ahmad Faqih (Toronan) dan KH Ahmad Zahid (Pakes). Pada masa itu, banyak santri yang juga menimba ilmu pada kyai-kyai di sekitar pondok pesantren termasuk diantaranya adalah KH. Barmawi (Gudang, Panaan).

Pada tahun 1959 M, RKH Abd Qadir pulang dari Mekah untuk melanjutkan kepemimpinan di Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata Bata. Akan tetapi kepemimipinan beliau tidak berlangsung lama karena pada tahun yang sama, tanggal 5 Agustus 1959 beliau berpulang ke Rahmatullah.

Untuk melanjutkan kepemimpinan pesantren, keluarga besar pesantren meminta kesediaan RKH Ahmad Mahfudz Zayyadi yang selama 12 tahun bermukim di PP Nurul Abror untuk pulang ke Bata-Bata dan bersedia menjadi pengasuh. Akhirnya, beliau berkenan untuk memimpin Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata Bata.

Selama kepemimpinan RKH Ahmad Mahfudz, pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata mengalami perkembangan cukup pesat, baik jumlah santri maupun pola pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Pada Tahun 1962 M, beliau mendirikan Madarasah Ibtidaiyah (MI), pada tahun 1970 M Madrasah Tsanawiyah (MTS). Pada tahun 1977 Madarasah Aliyah (MA) yang diprakarsai oleh RKH. Abd. Hamid AM. Model lembaga pendidikan pada masa-masa tersebut adalah lembaga pendidikan diniyah atau biasa disebut lembaga B. Kepemimpinan RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi berlangsung selama + 26 tahun (1959-1986 M). Beliau wafat pada hari Rabu tanggal 12 Ramadlan 1407 H/1986 M.
Kepemimpinan berikutnya (1987–sekarang) dilanjutkan oleh RKH Abd Hamid Mahfudz Zayyadi. Sebelum menjadi pengasuh, beliau menimba ilmu di PP Sidogiri, Pasuruan dan melanjutkan ke Mekah selama 12 tahun dibawah asuhan para ulama besar yang antara lain : Sayyid Muhammad Amin Quthbi, Sayyid Alawi Al-Maliki, Sayyid Muhammad Hasan Al-Yamani, Sayyid Hasan Al-Masysyath, Syeikh Yasin bin Isa Al-Padangi, Syeikh Abdullah al-Lahji dan Syeikh Ismail bin Zain al-Yamani.

BIODATA PONDOK PESANTREN PP BATA-BATA

Nama Pesantren : Mambaul Ulum Bata-Bata
Alamat : Dusun Bata-Bata
Desa : Panaan
Kecamatan : Palengaan
Kabupaten : Pamekasan
Propinsi : Jawa Timur
No. Statistik/Piagam : 512352807032 / Mm.27/04.00/PP.00.7/73/2003
Tahun Berdiri : 1943 M/1363 H.
Tahun Beroperasi : 1943 M/1363 H.
Luas Tanah : 6,5 Hektar
Luas Bangunan : 6.672 M2
Status Pemilikan Tanah : Hak Milik
Yayasan penyelenggara : Al-Khairat
Alamat : Jl. Raya Palengaan no. 02 Plakpak Pamekasan


PENGASUH PONDOK PESANTREN PP BATA-BATA

1. KH. Abdul Madjid bin Itsbat (1943-1957)
2. KH. Abd Hamid Bakir (1957-1958)
3. KH. Abdul Qadir Madjid (1959)
3. KH. Ahmad Mahfudz Zayyadi (1959-1986)
4. KH. Abdul Hamid Mahfudz (1986 sampai sekarang)

Courtesy: idaroh.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar